Pages

Jumat, 04 November 2011

Pemuda dan Sosialisasi

1. Pemuda dan Identitas
    Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
    Disamping menghadapi berbagai permasalahan, pemuda memiliki potensi-potensi yang melekat pada dirinya dan sangat penting artinya sebagai sumber daya manusia. Oleh karena itu berbagai potensi positif yang dimiliki generasi muda ini harus digarap, dalam arti pengembangan dan pembinaannya hendaklah harus sesuai dengan asas, arah dan tujuan pengembangan dan pembinaan generasi muda di dalam jalur-jalur pembinaan yang tepat dan senantiasa bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional sebagaimana terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV.
   Munculnya jurang pemisah antara generasi muda dan generasi tua merupakan akibat dari benturan dua kebudayaan yaitu tradisional dan modern. Dimana budaya tradisional itu dianut oleh generasi tua yang terdahulu dan budaya modern dikembangkan oleh generasi muda yang telah tercium arus globalisasi dengan tujuan untuk mengadakan perubahan-perubahan yang lebih baik dari generasi orang tua. Perkembangan dengan tidak adanya kematangan/kedewasaan mental dan arahyang baik maka dapat menimbulkan masalah seperti pada penyalahgunaan telephon genggam (mobile phone) atau sering juga disebut HP, dengan adanya pembaharuan-pembaharuan dari alat komunikasi ini menjadikan fungsi HPmenjadi barang prestise dalam pergaulan anak muda jika tidak menggunakan HP model baru dapat dikatakan “kuno” atau “ketinggalan jaman”. Selain itu semakin canggihnya fungsi HP yang dapat digunakan mengambil foto dan merekam gambar yang bergerak sering kali dipersalah gunakan untuk merekam gambar dan film porno.
    Dalam hal ini orang tua mempunyai kebiasaan dalam mendidik anak yaitu dengan menurunkan nilai-nilai budaya dan penerusan kebiasaan mereka. Dewasa ini pemuda seringkali mengambil langkah sendiri dalam menjalani hidupnya tanpa menghiraukan pendidikan yang diberikan orang tuanya. Hal ini dikarenakan adanya anggapan dari pemuda bahwa apa yang diberikan oleh orang tua adalah suatu hal yang kuno. Adanya perbedaan situasi kehidupan dan banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi memposisikan pendidikan yang diberikan orang tua sudah ketinggalan jaman. Selain itu lebih tingginya pendidikan anak dari orang tuamemberikan keyakinan bahwa anak dapat memutuskan jalan hidupnya sendiri karena mereka merasalebihmengerti dan tahu bagaimana menjalani hidupnya sendiri.
    Permasalahan ini adalah pemasalahan generasi yang merupakan suatu masalah masyarakat yang di kenal sejak dulu kala. Yang dipermasalahkan adalah nilai-nilai masyarakat. Bagaimana serasi atau kurang serasi hubungan ini akan tampak dalam saat-saat kritis. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa masalah antar generasi mencerminkan kebudayaan itu sendiri. Dengan demikian, bagaimana penyelesaian masalah itu sendiri juga mencerminkan kebudayaan masyarakat itu. Permasalahan ini menurut para ahli paedagogi social bahwa masalah antar generasi tidak terdapat di masyarakat tradisional. Dapat dikatakan bahwa masalah antar generasi merupakan suatu masalah modern. Adapun inti pokok adalah bahwa dalam masyarakat sistem tertutup/tradisional, pembinaan dan proses pendewasaan terjadi secara kontinyu, di awasi oleh social control masyarakat. Suatu masyarakat akan mengalami stabilitas social apa bila “prosesproduksi generasi” berjalan dengan baik, sehingga terbentuk personifikasi, identitas-identitas dan solideritas sebagaimana diharapkan oleh generasi sebelumnya.

2. Sosialisasi Generasi Muda
    Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menyelaraskan diri ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Oleh karena itu pada tahap pengembangan dan pembinaannya, melalui proses kematangan dirinya dan belajar pada berbagai media sosialisasi yang ada di masyarakat, seorang pemuda harus mampu menyeleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya ditengah-tengah masyarakat, dan tetap memiliki motivasi sosial yang tinggi.
    Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berdasarkan :
1. Landasan Idiil               : Pancasila
2. Landasan konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945
3. Landasan strategis        : Garis Besar Haluan Negara
4. Landasan historis          : Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
5. Landasan normatif        : Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat.
    Atas dasar kenyataan di atas diperlukan penataan kehidupan pemuda karena pemuda perlu memainkan peranan yang penting dalam pelaksanaan pembangunan. Hal tersebut mengingat masa depan adalah kepunyaan generasi muda, namun disadari pula bahwa masa depan tidak berdiri sendiri. Ia adalah lanjutan dari masa sekarang dan masa sekarang adalah hasil masa lampau. Dalam hal ini, maka Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda haruslah menanamkan motivasi dan kepekaan terhadap masa yang akan datang sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa mendatang membutuhkan pula kepekaan terhadap situasi-situasi lingkungan, untuk dapat merelevansikan partisipasinya dalam setiap kegiatan bangsa dan negara. Untuk itu pula kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki masa yang akan datang.
    Tanpa ikut sertanya generasi muda, pembangunan ini sulit berhasil bukan saja karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi yang lebih penting tanpa kegairahan dan kreatifitas pemuda maka pembangunan bangsa kita dalam jangka panjang dapat kehilangan kesinambungannya.
    Apabila pemuda pada masa sekarang terpisah dari persoalan-persoalan masyarakatnya, maka sulit akan lahir pemimpin masa yang akan datang yang dapat memimpin bangsanya sendiri.


Kamis, 03 November 2011

Individu, Keluarga dan Masyarakat

1. Pengertian Individu
   Individu berasal dari Bahasa Latin "Individuum" yang berarti tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
   Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.

2. Pengertian Keluarga
    Menurut Sigmund Freud, keluarga terbentuk karena adanya perkawinan antara pria dan wanita. Bahwa perkawinan itu menurut beliau adalah berdasarkan pada libido seksualis. Dengan demikian keluarga merupakan manifestasi daripada dorongan seksual sehingga landasan keluarga itu adalah kehidupan seksual suami istri.
    Durkheim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil dari faktor-faktor politik, ekonomi dan lingkungan.
    Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa kumpulan beberapa orang yang terkait oleh suatu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.

3. Pengertian Masyarakat
     Pengertian masyarakat secara umum adalah suatu kelompok manusia yang memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
     Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.
     Menilik kenyataan di lapangan, suatu kelompok masyarakat dapat berupa suatu suku bangsa. Dapat juga berlatar belakang dari berbagai suku.
      Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).
a. Masyarakat sederhana
   Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerjaan cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap jelas, selain dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat primitif atau belum sedemikian rupa seperti pada masyarakat maju.
b. Masyarakat maju
   Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih akrab dengan sebutan organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan menjadi kelompok masyarakat industri dan non industri.
    1. Masyarakat Industri
       Laju pertumbuhan industri-industri membawa konsekuensi memisahkan pekerja dengan majikan lebih nyata. Majikan sebagai pemilik modal memonopoloi posisi-posisi tertentu, sehingga menimbulkan konflik. Sejalan dengan kompleksitas pembagian pembagian kerja, pekerjaan menjai tambah rumit dan terlalu khusus. Akibat terjadi konflik-konflik yang tak dapat dihinari, kaum pekerja membentuk serikat-serikat kerja/serikat buruh.
    2. Masyarakat Non-Industri
       Masyarakat non industri dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
       a. Kelompok primer
           Kelompok primer disebut juga kelompok "face to face group" karena anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, dan lebih akrab. Sifat interaksi dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta serta menjalankan tugas secara tidak terpaksa, lebih dititik beratkan pada kesadara.
       b. Kelompok sekunder
           Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antar anggota kelompok diatur atas pertimbangan-pertimbangan rasional  dan objektif.

Hubungan Antara Individu, Keluarga dan Masyarakat
A. Makna Individu
     Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya.
       Pendapat lain bahwa manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya. Sehubungan dengan itu, Fallport merumuskan kepribadian manusia sebagai makhluk individu adalah sebagai berikut : kepribadian adalah organisasi dinamis daripada system-sistem psycho-physik dalam individu yang turut menetukan cara-caranya yang unik (khas) dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.
       Untuk menjadi individu yang “mandiri” harus melalui proses. Proses yang dilaluinya adlah proses pemantapan dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap pertama. Karakter yang khas itu terbentuk dalam lingkungan keluarga secara bertahap dan akan mengendap melalui sentuhan-sentuhan interaksi : etika, estetika, dan moral agama. Menurut Siegmund Freud, superego pribadi manusia sudah mulai terbentuk pada saat manusia berumur 5-6 tahun.

B. Makna Keluarga
       Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah grup yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi, keluarga dalam bentuk murni merupakan suatu kesatuan sosial mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana dsaja dalam satuan masyarakat manusia.Ada 5 macam sifat yang terpenting :
1. Hubungan suami-istri :
   Hubungan ini mungkin saja berlangsung seumur hidup dan mungkin waktu yang singkat saja. Ada yang berbentuk monogami, poligami, bahkan ada pula yang berbentuk “group married”, yaitu sekelompok wanita kawin dengan sekelompok pria.
2. Bentuk perkawinan diman suami-istri itu diadakan dan dipelihara.
    Dalam pemilihan jodoh dapat kita lihat bahwa calon suami-istri itu dipilihkan oleh orang tua merka. Selanjutnya perkawinan ini ada yang berbentuk indogami (yakni kawin di dalam golongan sendiri), ada pula yang exogami (kawin di luar golongan sendiri).
3. Susunan nama-nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan.
    Di dalam beberapa masyarakat, keturunan dihitung melalui garis laki-laki misalya di batak. Ini disebut patrilineal. Ada yang melalui garis wanita, di Minangkabau. Ini disebut Matrilineal, dimana kekuasaan terletak pada wanita.
4. Milik atau harga benda keluarga.
    Dimanapun keluarga itu pasti mempunyai milik untuk kelangsungan hidup para anggota-anggotanya.
5. Pada umumnya keluarga itu tempat bersama/rumah bersama.

C. Makna Masyarakat
       Mengenai arti masyarakat, ada beberapa definsi mengenai masyarakat itu, seperti :
1. R. Linton : masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang diriny sebagai satu keatuan social dengan batas-batas tertentu.

2. M.J. Herskovit : masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.

3. J.L. Gillin dan J.P. Gillin : masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan yang lebih kecil, yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.

4. S.R. Steinmetz : masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.

5. Hasan Shadily : masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.

     Mengingat definisi masyarakat di atas, maka dapat di ambil kesimpulan, bahwa masyarakat harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
a. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang.
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Dapatlah kita membedakan pengertian antara individu sebagai perseorangan dan individu sebagai makhluk sosial. Individu perseorangan berarti individu berbeda dalam keadaan tidak berhubungan dengan individu lainnya. Atau dengan kata lain, individu yang sedang dalam keadaan memutuskan hubungannya dengan alam sekitarnya, khususnya masyarakat.
Sedang individu sebagai makhluk sosial berarti individu yang sedang mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya, khususnya masyarakat. Di sini kita dapati manusia dengan sadar menghubungkan sikap tungkah laku dan perbuatannya denagan individu lainnya. Sehingga terbentuklah suatu kelompok yang besar, dan apabila kelompok-kelompok itu berjalan konstan, maka itulah yang disebut masyarakat.

Referensi : http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab3-individu_keluarga_dan_masyarakat.pdf
http://ickxa.ngeblogs.com/2009/09/27/hubungan-antara-individu-keluarga-dan-masyarakat-a-makna-individu-manusia-adalah-makhluk-individu-makhluk-individu-berarti-makhluk-yang-tidak-dapat-dibagi-bagi-tidak-dapat-dipisah-pisahkan-antar/

Minggu, 30 Oktober 2011

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan


Penduduk
     Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
· Orang yang tinggal di daerah tersebut
· Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
    Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

Kepadatan Penduduk
    Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.
    Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini. Grafik berikut menunjukkan kenaikan logistik penduduk.

Piramida Penduduk
     Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk piramida penduduknya hampir menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya hidup hingga usia tua. Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai genta (lebar di tengah), yang menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan tingginya risiko kematian.

Pengendalian Jumlah Penduduk
    Pengendalian penduduk adalah kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk, umumnya dengan mengurangi jumlah kelahiran. Dokumen dari Yunani Kuno telah membuktikan adanya upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu kala.
    Salah satu contoh pengendalian penduduk yang dipaksakan terjadi di Republik Rakyat Cina yang terkenal dengan kebijakannya 'satu anak cukup'; kebijakan ini diduga banyak menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan yang dipaksakan, serta sterilisasi wajib.

Penurunan Jumlah Penduduk
    Berkurangnya jumlah penduduk menyebabkan turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah. Hal ini disebabkan oleh perpindahan daerah kesuburan atau oleh emigrasi besar-besaran. Juga oleh penyakit,kelaparan maupun perang. Namun seringkali oleh gabungan faktor-faktor tersebut. Di masa lampau penurunan jumlah penduduk disebabkan terutama sekali oleh penyakit. Pada tahun-tahun belakangan ini populasi penduduk Rusia dan tujuh belas bekas negara komunis lainnya mulai menurun (1995-2005). Kasus ''Black Death'' di Eropa atau datangnya penyakit-penyakit dari dunia lama ke Amerika merupakan faktor penyebab turunnya jumlah penduduk.

Tingkat Kelahiran
    Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara matematika, angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi).
    Indikator lain untuk mengukur tingkat kehamilan yang sering dipakai: tingkat kehamilan total - rata-rata jumlah anak yang terlahir bagi tiap wanita dalam hidupnya. Secara umum, tingkat kehamilan total adalah indikator yang lebih baik untuk tingkat kehamilan daripada CBR, karena tidak terpengaruh oleh distribusi usia dari populasi.
    Tingkat kehamilan cenderung lebih tinggi di negara yang ekonominya kurang berkembang dan lebih rendah di negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi.
Metode lain untuk menghitung tingkat kelahiran:
* General fertility rate (GFR) – mengukur angka kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15 - 45 tahun.
* Standardised birth rate (SBR) – membandingkan struktur usia-jenis kelamin.
* Total fertility rate (TFR) – jumlah rata-rata anak yang diperkirakan akan dilahirkan seorang wanita sepanjang usia produktifnya untuk melahirkan.

Migrasi
    Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma ke bioma lainnya. Dalam banyak kasus, organisme bermigrasi untuk mencari sumber-cadangan-makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan makanan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau karena overpopulasi.

Rasio Ketergantungan
    Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
    Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
    Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.

Masyarakat
    Masyarakat (sebagai terjemahan istilah ''society'') adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
    Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
    Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
    Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
    Kata ''society'' berasal dari Bahasa Latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.

Kebudayaan
Kebudayaan Hindu dan Budha
    Pada awal abad ke-3 dan ke-4 masehi, agama Hindu masuk ke indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India berlangsung dengan mantap. Sekitar abad ke-5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke wilayah Indonesia, khususnya ke dalam pulau jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab dalam ajaran budhisme tidak mengenal adanya kasta-kasta dalam kehidupan masyarakat.
    Walaupun demikian,kedua agama tersebut tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai di Indonesia, Khususnya di dalam pulau jawa. Kedua penganut agama tersebut melahirkan karya budaya yang sangat bernilai tinggi dalam seni bangunan atau arsitektur, seni pahat,seni ukir, dan seni sastra. Salah satu contohnya adalah bangunan dan relief-relief yang di abadikan di dalam candi-candi di Indonesia, khususnya pulau jawa. 

Kebudayaan Islam
    Pada abad ke-15 dan ke-16, agama islam telah dikembangkan di indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam saat itu berada di pulau jawa. Tetapi, sebenarnya agama islam telah masuk ke dalam pulau jawa pada abad ke-11 dengan bukti adanya wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik.Masuknya agama Islam ke Indonesia, khususnya ke dalam pulau jawa berlangsung secara damai. Karena islam masuk ke Indonesia tanpa unsur paksaan, melainkan dengan cara baik-baik.
    Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut sebagian besar penduduk Indonesia. Dan hal ini menyebabkan kebudayaan Islam mempunyai peranan besar dalam perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.

Kebudayaan Barat
    Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan Barat masuk ke negara Indonesia ketika terjadi penjajahan, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialisme Belanda, Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. Dipusat kekuasaan pemerintahan Belanda, dikota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, dikota-kota pusat pemerintahan terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. Lapisan Sosial pertama, terdiri dari kaum buruh dari berbagai lapangan pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. Dalam lapisan sosial kedua inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan kemampuan dan kemahiran berbahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.
    Akhirnya masih harus disebut pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk juga kedalam kebudayaan Indonesia, ialah agama katolik dan agama kristen protestan. Agama-agama biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi penyiran agama (missie untuk agama katolik dan zending untuk agama protestan) yang semuanya bersifat swasta. Penyiaran dilakukan terutama di daerah-daerah dengan penduduk yang belum pernah mengalami pengaruh agama hindu, budha, dan islam. daerah-daerah itu misalnya Irian Jaya, Maluku Tengah dan Selatan, Sulawesi Utara dan Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan pedalaman kalimantan.

Referensi : http://vandredi-blog.blogspot.com/2010/02/kebudayaan-hindu-budha-dan-islam.html
http://missevi.wordpress.com/2010/08/14/rasio-ketergantungan-2/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
http://id.wikipedia.org/wiki/Migrasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Tingkat_kelahiran

Kamis, 20 Oktober 2011

Ilmu Sosial Dasar (ISD)



Pengertian
ISD adalah pengetahuan yg menelaah masalah2 sosial, khususnya masalah2 yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori2 (fakta, konsep, teori) yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu2 sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah) MK.

ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep2 yg dikembangkan untuk melengkapi gejala2 sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan , sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.


Ruang Lingkup Studi ISD
Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan 3 golongan :
1. kenyataan-kenyataan social yang ada dala mmasyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu.
2. konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elemnter saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah social yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial
3. masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.

Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut diatas, dapat dijabarkan leih lanjut ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan.

Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan, dari kedelapan pokok bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :

1.    Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2.   Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3.   Masalah pemuda dan sosialisasi.
4.   Masalah hubungan warga Negara dan Negara.
5.   Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6.   Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan.
7.   Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan Integrasi.
8.   Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.


Tujuan ISD
Sebagai salah satu dari mata kuliah dasar umum. Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar :
a.Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan maslah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat.
b. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
c. Menyadari setiap masalh sosial yang timbul dala masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
d. Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.


referensi : http://laluilmi.blogspot.com/2009/12/ilmu-sosial-dasar-sebagai-salah-satu.html
http://sulfikar.com/ilmu-sosial-dasar-defenisi-kuliah-i.html

Rabu, 19 Oktober 2011

Konsep Bahasa Pemrograman

Konsep Dasar Pemrograman
1. Program dan Pemrograman
Program adalah kumpulan instruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar melakukan suatu tindakan tertentu. Tanpa program, komputer tidak dapat berbuat apa-apa. Sedangkan Pemrograman adalah suatu kumpulan urutan perintah ke komputer untuk mengerjakan sesuatu, dimana instruksi tersebut menggunakan bahasa pemrograman. Selain itu ada pula istilah Bahasa Pemrograman, yang merupakan prosedur atau tata cara penulisan program. Sintaks dan semantik adalah dua faktor penting yang ada pada bahasa pemrograman. Fungsi daripada bahasa pemrograman itu sendiri adalah sebagai media untuk menyusun dan memahami serta sebagai alat komunikasi antara pemrograman dengan komputer.
Secara umum terdapat 4 kelompok Bahasa Pemrograman, yaitu :
  1. Object Oriented Language (Visual dBase, Visual FoxPro, Delphi, Visual C)
  2. High Level Language (seperti Pascal dan Basic)
  3. Middle Level Language (seperti bahasa C), dan
  4. Low Level Language (seperti bahasa Assembly)
Ada 7 macam Tipe Pemrograman, yaitu :
  1. Pemrograman Prosedural
    Algoritma berisi urutan langkah-langkah penyelesaian masalah. Ini berarti algoritma adalah proses yang prosedural.
  2. Pemrograman Terstruktur
    Pemrograman terstruktur adalah bahasa pemrograman yang mendukung pembuatan program sebagai kumpulan prosedur. Bahasa pemrograman terstruktur adalah pemrograman yang mendukung abstraksi data, pengkodean terstruktur dan kontrol program terstruktur.
  3. Pemrograman Modular
    Pemrograman modular diterapkan dengan menggunakan sub-routine, yaitu sebuah kumpulan perintah yang melakukan tugas pemrosesan yang terbatas. Pemrograman ini banyak dimanfaatkan oleh Bahsa Pemrograman Berbasis Obyek.
  4. Pemrograman Fungsional
    Disebut bahsa pemrograman fungsional karena memang pada program seluruh kodenya berupa fungsi-fungsi. Bahasa pemrograman fungsional merupakan salah satu bahasa pemrograman yang memperlakukan proses komputasi sebagai evaluasifungsi-fungsi matematika.
  5. Pemrograman Berorientasi Obyek
    Merupakan bahasa pemrograman yang mampu memanfaatkan obyek-obyek yang tersedia atau membuat suatu obyek tertentu dengan menggunakan bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman ini mampu merefleksikan kebutuhan-kebutuhan user sebagaimana layaknya yang ada di dunia nyata.
  6. Pemrograman Visual
    Dalam proses pemrograman digunakan ekspresi-ekspresi visual seperti grafik, gambar, atau ikon. Program ini mengacu pada aktivitas yang memungkinkan pengguna untuk membuat program dalam 2 (atau lebih) dimensi.
Kriteria Bahasa Pemrograman
Ada beberapa kriteria untuk pemenilaian suatu bahasa pemrograman, yaitu :
a. Clarity, simplycity dan unity
   Bahasa pemrograman harus dapat menolong programmer untuk membuat suatu desain
   program jauh sebelum programmer melakukan coding.
b. Orthogonality
    Orthogonality menunjuk kepada suatu atribut yang dapat dikombinasikan dengan
    beragam fitur bahasa pemrograman sehingga setiap kombinasinya mempunyai arti dan
    dapat digunakan.
c. Kewajaran untuk aplikasi
   Bahasa pemrograman membutuhkan sintaks yang tepat/cocok yang digunakan pada
   struktur program untuk merefleksikan struktur logika yang melandasi suatu algoritma.
d. Mendukung abstraksi
   Abstraksi merupakan suatu hal yang substansial bagi programmer untuk membuat suatu
   solusi dari masalah yang dihadapi, sehingga abstraksi tersebut dapat dengan mudah
   diimplementasikan menggunakan fitur-fitur yang ada dalam bahasa pemrograman.
e. Kemudahan untuk verifikasi program
    Kesederhanaa struktur semantik dan sintaks merupakan aspek primer yang
    mempengaruhi kesederhanaan verifikasi program.
f. Lingkungan pemrograman
    Bahasa pemrograman yang mempunyai lingkungan pemrograman yang baik dan lengkap
    akan memudahkan programmer untuk mengimplementasikan abstraksi yang sudah
    disusunnya.
g. Portabilitas program
   Salah satu kriteria penting untuk proyek pemrograman adalah kemudahan program yang
   yang sudah jadi untuk dipindah-pindahkan dari komputer yang digunakan untuk membuat
   dan mengembangkan ke komputer lain yang akan menggunakannya.
h. Biaya penggunaan
    Biaya merupakan elemen penting dalam mengevaluasi suatu bahasa pemrograman. Ada
    beberapa biaya yang dapat diukur, yaitu :
    - Biaya Eksekusi Program
    - Biaya Translasi / Kompilasi Program
    - Biaya Penciptaan, Testing dan Penggunaan Program
    - Biaya Pemeliharaan Program

2. Data
Data adalah bahan mentah yang akan diolah menjadi informasi sehingga dapat digunakan oleh user atau pemakai.
Ada beberapa tipe data, yaitu
1. Tipe Data Dasar, merupakan tipe data primitif yang tidak terstruktur yang didefinisikan oleh bahasa pemrograman.
Tipe data dasar dibagi menjadi lima bagian, yaitu :
   a. Tipe Data Numerik : Setiap bahasa pemrograman dapat dipastikan ada tipe data
       numerik yaitu untuk menyimpan data berupa angka.
       · Integer : merupakan bilangan bulat positif dan negative.
       · Real : merupakan bilangan decimal atau mantissa.
       · Subrange : merupakan sebuah subtype dari tipe integer dan terdiri dari urutan
         nilai-nilai integer dalam range yang terbatas.
       · Fixed-point real : bilangan ini dipresentasikan dengan urutan digit yang mempunyai
         panjang tetap dengan titik desimal diposisikan di tempat yang diberikan antara dua
         digit.
   b. Enumerasi : adalah suatu urutan list dari nilai-nilai yang berbeda.
   c. Boolean : tipe data untuk mempresentasikan True or False (biasa digunakan dalam
      penyeleksian kondisi)
   d. Character : berupa sebuah karakter yang ditulis diantara tanda petik tunggal atau
       ganda (‘ atau “) tergantung dari bahasa pemrograman yang digunakan.
   e. String : urutan-urutan dari karakter yang terletak diantara tanda petik tunggal atau
      ganda (‘ atau “)tergantung dari bahasa pemrograman yang digunakan.
   f. Internationalization : disebut l18N
2. Tipe Data Terstruktur, merupakan tipe data campuran dari berbagai tipe dasar.
    Contohnya : Array, record, string, list, dan file.
3. Tipe Data Didefinisikan Oleh Pemakai, tipe data ini disebut Enumerasi.
4. Tipe Data Petunjuk, contoh tipe data petunjuk adalah pointer.

3. Model Komputasi
Ada tiga model dasar komputasional, yaitu :
a. Model Fungsional, yaitu terdiri dari satu set nilai-nilai, fungsi-fungsi,dan operasi aplikasi fungsi dan komposisi fungsi. Fungsi dapat mengambil fungsi lain sebagai argumentasi dan mengembalikan fungsi sebagai hasil (higher-order function). Suatu program adalah koleksi definisi fungsi-fungsi dan suatu komputasi adalah aplikasi fungsi.
b. Model Logika, yaitu terdiri dari satu set nilai-nilai, definisi hubungan dan kesimpulan logis. Program terdiri dari definisi hubungan dan suatu komputasi adalah suatu bukti (suatu urutan kesimpulan).
c. Model Imperatif, terdiri dari satu set nilai-nilai yang mencakup suatu keadaandan operasi tugas untuk memodifikasi pernyataan. Pernyataan adalah set pasangan nilai-nama dari konstanta dan variabel. Program terdiri dari urutan tugas dan suatu komputasi terdiri dari urutan pernyataan.

4. Definisi Sintaks, Semantik, dan Pragmatis
Sintaks adalah aturan gramatikal atau komposisi suatu programyang mengatur tata cara penulisan huruf, angka dan karakter lain. Contoh : pada pembuatan program pascal antara dua statement dipisahkan oleh titik koma (;).
X:=1;X:=X+1;
 Semantik mendefinisikan arti dari program yang benar secara sintaks dari bahasa pemrograman tersebut. Contoh : pada pembuatan program C
Int Vector [10]
Arti semantiknya : akan menyebabkan ruang sebanyak 10 elemen integer diberikan kepada variabel bernama vector (0-9 untuk array dalam C).
sedangkan Pragmatis memperhatikan tentang pemakaian bahasa, area aplikasi, kemudahan implementasi dan penggunaan, dan sukses bahasa didalam desain pelaksanaan tujuannya. Kekuatan yang membentuk suatu bahasa pemrograman meliputi arsitektur komputer, praktek  rancang-bangun perangkat lunak (terutama daur hidup perangkat lunak), model komputasional, dan daerah aplikasi (contoh : alat penghubung pemakai, sistem pemrograman, dan sistem ahli).

5. Prinsip-prinsip Desain Bahasa Pemrograman
Prinsip Kelengkapan Komputasional, yaitu model komputasional untuk tujuan umum suatu bahasa pemrograman harus universal.
Prinsip Implementasi, implementasi harus efisien dalam penggunaan waktu dan ruangnya. Prinsip memprogram harus ditulis dalam suatu bahasa yang mencerminkan daerah masalah.

Referensi :
1. Modul Algoritma dan Pemrograman 1C
2. R. Sadgewick, Algorithms, Addison-Wsley, 2002.
3. Yay Singlemann, Bussines Programming Logic 2/e, Prentice Hall Engelwood Cliffs, New Jersey, 1982.
4. Clark, R, Comparative Programming Languages 3/e, Addison Wesley, 2001.
5. Bel, H. dan Grune, D., Programming Languages Essentials, Addison Wesley, 1994.
6. Sebest, R.W., Conceptss of Programming Languages 5/e, Addison Wesley, 2002.
7. Binanto, Iwan, Konsep Bahasa Pemrograman, Andi, Yogyakarta, 2005.