Pages

Kamis, 21 Juni 2012

Manusia dan Harapan

Manusia dan Harapan

A. Harapan
Setiap manusia pasti mempunyai harapan. Harapan tersebut tergantung pada pengalaman, pengetahuan, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Agar harapan terwujud, perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Harapan menyangkut dengan masa depan.
B. Apa sebab manusia mempunyai harapan?
Menurut kodaratnya, manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak luput dari pergaulan hidup. 
Dua hal yang mendorong manusia bergaul dengan manusia lain yaitu:
1. Dorongan kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan 
atau harapan, misalnya menangis, tertawa, dan sebagainya.
2. Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan hidup secara garis besar dapat dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani misalnya makan dan minum. Kebutuhan rohani misalnya ketenangan. 
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Pada hakikatnya harapan adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Abrahan Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah:
Kelangsungan hidup (survival)
untuk melangsungkan hidupnya, manusia membutuhkan sandang, pangan, dan papan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia sejak kecil telah mulai belajar. Dengan pengetahuan yang tinggi, harapan memperoleh sandang, pangan, dan papan yang layak akan terpenuhi.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Dalam hal ini agama sering merupakan cara memperoleh keamanan moril bagi pemiliknya.
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Bila seseorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa 
sudah dewasa, sehingga saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai. Pada usia remaja, biasanya terjadi konflik batin pada dirinya dengan pihak orang tua. Sebab umumnya remaja
mulai menentang sifat-sifat orang tua yang dianggap tidak sesuai dengan alamnya.
Status
Setiap orang membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Manusia tentu akan 
bertanya status keberadaannya, status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting, karena dengan status, orang tahu siapa dia.
Perwujudan cita-cita
Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya, pangkat, atau profesinya. PAda saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandainnya agar diakui kehebatannya.
C. Kepercayaan
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Kebenaran
Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Dalam tingkah laku, ucapan, perbuatan, manusia 
selalu berhati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar jika mereka 
menyimpang dari kebenaran dalam hal-hal tersebut, dapat mencemarkan namanya. Kebenaran atau benar merupakan kunci kebahagiaan manusia. Itulah sebabnya manusia selalu berusaha mencari, mempertahankan, memperjuangkan kebenaran.
D. Berbagai kepercayaan dan usaha meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan dapat dibedakan atas:
Kepercayaan pada diri sendiri
Percaya pada diri sendiri hakikatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. 
Kepercayaan kepada orang lain
Kepercayaan kepada orang lain sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya.
Kepercayaan kepada pemerintah
Manusia sebagai warga negara percaya kepada pemerintah. Misalnya jangan sedikit-sedikit langsung menolak dan langsung tidak setuju kepada keputusan pemerintah. Yakinlah bahwa pemerintah juga punya pertimbangan-pertimbangan agar rakyatnya sejahtera.
Kepercayaan kepada Tuhan
Keberadaan manusia bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupaka tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat Yang Maha Tinggi yang menciptakan alam semesta dan isinya merupakan konsekuensi tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.

Referensi : http://shasha-inhere.blogspot.com/2012/05/manusia-dan-harapan.html

Sabtu, 16 Juni 2012

Manusia dan Kegelisahan

Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang beraru tidak tenteram hatinya selalu merasa khawatir , tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hari maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya tidak sabar ataupun dalam kecemasa.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu gejala tingkah laku atau gerak gerik tersebut muknya lain dari bisasanya mialnya berjalan mondar mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkannya kepadalnya memandang jauh kedepan sambil mengepalkan tangannya duduk termenung sambil memegang kepalanya duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dan lain lain
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari keemasan karena itu dalam kehidupn sehari hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan kekhawatiran ataupunk ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena hal yang didingainkannya tidak tercapai.
 
Tiga Macam Kecemasan Yang Menimpa Manusia
Sigmeund freud ahli psikoanalisa berpendapat bawa ada tiga macam kecemasan yang menimpa mansusia yaitu kecemasan kenyataan (objektid) kecemasan neurotic dan kecemasan moril.
  • Kecemasaan Objektif
    Kecematan tentang kenyataaan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorangyang mengancam ntuk mencelakaakaknnya pengalaman bahaya mewarisi kecenderungannya untuk menjadi takut kalau berada dekat benda benda tertentu atau keadaan tertentu di lingkungannya.
    Sebagai contoh, jika seorang wanita yang pernah trauma dengan kecoa, maka dia akan cenderung takut jika melihat kecoa. Namun ada orang dengan reaksi membalik. Karena ia mendendam maja ua berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagi pelampiasannya. Misalnya seperti ayng ada di Film Forbidden Party, a.k.a Invitation only. 
  • Kecemasan Nerotis (Syaraf)
    Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya yang naluriah. menurut Sugmund Freud kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam.
    Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri atau takut akan id nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seorang yang gelusan , yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat terjaid.
  • Kecemasaan Moril
    Kecemasan moril sidebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam macam emosi antara lain: iri, benci dendam dengki dan marah gelisah cinta dan rasa kurnag percaya diri.
    Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang canntik maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan segingga kawan kawannya lebih diniliai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menimbulakan kecemasan moril

Sebab-sebab Orang Gelisah
  1. Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
  2. Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual) 
  3. Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan ) 
  4. Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )

Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
Usaha-usaha yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kegelisahan ini peratama-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada Tuhan.

Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar terasing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Penyebab orang berada dalam posisi terasingkan adalah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang , sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diridalam masyarakat.

Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian. Karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Penyebab Kesepian antara lain :
Menurut Middlebrook (1980), ada dua faktor penyebab dari kesepian, yaitu :
  1. Faktor Psikologis
  • Existential Loneliness
    Kesepian ini disebabkan oleh kenyataan adanya keterbatasan keberadaan manusia yang disebabkan oleh terpisahnya seseorang dengan orang-orang lain, sehingga tidaklah mungkin baginya untuk berbagi perasaan dan pengalamannya dengan orang lain. 
  • Pengalaman traumatis hilangnya orang-orang terdekat
    Hilangnya seseorang yang sangat dekat dengan individu secara tiba-tiba tanpa bisa dihindari seringkali dianggap sebagai penyebab kesepian. 
  • Kurangnya dukungan dari orang lain
    Kesepian dialami oleh mereka yang merasa tidak sesuai dengan lingkungannya. Mereka yang mengalami kesepian manganggap diri mereka sebagai orang yang diremehkan dan ditolak lingkungannya. 
  • Adanya masalah krisis dalam diri seseorang dan kegagalan
    Bila seseorang merasa harga dirinya terganggu, ia akan menghilangkan semangatnya dan merasa kosong serta menghindar untuk mengadakan hubungan dengan lingkungannya. 
  • Kurangnya rasa percaya diri
    Meskipun individu dapar melakukan hubungan sosial dengan baik, namun ia merasa bahwa lingkungan disekitarnya kurang melibatkannya, sehingga menyebabkan individu merasa kesepian, ia hanya dapat berhubungan sosial secara formalitas saja. 
  • Kepribadian yang tidak sesuai dengan lingkungan
    Orang-orang yang menjengkelkan, seperti pemarah, terlalu patuh dan tidak mempunyai kemampuan bersosialisasi akan dihindari dari lingkungannya, sehingga mereka merasa kesepian.
  • Ketakutan untuk menanggung resiko sosial
    Individu ini takut terlalu dekat dengan orang lain, bercerita banyak, sehingga mereka yang kesepian akan melihat kedekatan sosial sebagai sesuatu yang berbahaya dan penuh resiko.
   2.  Faktor Sosiologis
  • Takut dikenal orang lain
    Individu merasa takut dikenal oleh orang lain, sehingga hal tersebut menghilangkan kesempatannya untuk berhubungan dekat dengan orang lain. 
  • Nilai-nilai yang berlaku pada lingkungan sosial
    Nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti privacy, kesuksesan dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian karena ia merasa terikat oleh nilai-nilai tersebut.
  • Kehidupan di rumah
    Rutinitas di rumah seperti adanya jam makan, keributan di rumah dan kebiasan lainnya juga akan menyebabkan seseorang merasa kesepian karena kejenuhan.
  • Perubahan pola-pola dalam keluarga
    Kehadiran orang lain dalam keluarga akan menyebabkan terganggunya hubungan dengan anggota keluarga lain. 
  • Pindah tempat
    Seringnya pindah dari satu tempat ke tempat yang lain menyebabkan seseorang tidak dapat menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain. 
  • Terlalu besarnya suatu organisasi
    Terlalu banyak orang di sekeliling individu akan menambah perasaan terisolasi. Hal ini akan membuat individu sulit untuk mengenal satu sama lain. 
  • Desain arsitektur bangunan
    Bentuk bangunan yang canggih juga berpengaruh terhadap interaksi sosial. Hal ini mengingat bangunan-bangunan dapat menyebabkan masyarakat menjadi individualistis di mana interaksi sosial menjadi terbatas.
Sadler (dalam Kirana, 2005) menambahkan bahwa kesepian dapat disebabkan karena lima hal, yaitu :
  1. Interpersonal ProblemsHal ini disebabkan karena subjek kehilangan orang-orang terdekatnya atau memutuskan hubungan dengan orang lain (berpisah atau bercerai).
  2. Social Shock
    Masalah-masalah sosial seringkali membawa dampak negatif, terutama pada masyarakat perkotaan (urban society) seperti pengangguran. 
  3. Culture Shock
    Setiap kebutuhan memiliki ciri-ciri khas masing-masing. Ketika individu pindah ke tempat baru maka perbedaan budaya antara tempat asal dan tempat individu sekarang dapat menimbulkan masalah-masalah lain, tidak terkecuali kesepian. 
  4. Cosmic Problems
    Hal ini berkaitan dengan eksistensial manusia atas apa yang sesungguhnya diinginkan dari kehidupan yang dijalaninya. 
  5. Psychological Problems
    Masalah-masalah psikologis merupakan sebab potensial yang dapat menimbulkan kesepian, terutama bila individu yang bersangkutan tidak mampu menyelesaikan masalah terus-menerus larut dalam kesedihan. 
Referensi : http://j-tarjo.blogspot.com/2012/01/manusia-dan-kegelisahan.html