Mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang – kuliah pulang). Bisa
dibilang saya adalah tipe mahasiswa seperti itu. Tidak mengikuti satupun
organisasi kemahasiswaan ataupun organisasi diluar kampus. Setiap hari datang
ke kampus tepat waktu – hampir tidak pernah absen – setelah jam perkuliahan
selesai langsung pulang ke rumah. Nggak pernah ada acara kumpul-kumpul sekedar mendiskusikan
suatu masalah atau membuat suatu event. Kegiatan kampus yang saya kerjakan
hanya kumpul dengan teman-teman di hotspot kampus, lalu mencari signal wifi
yang digunakan untuk mendownload film terbaru, bukan untuk mengerjakan tugas.
Belakangan ini saya baru merasakan betapa pentingnya
berorganisasi. Setelah berkali-kali melamar sebagai asisten laboratorium di
kampus, dan berkali-kali pula saya ditolak. Pengalaman itu membuat saya
berfikir kalau mencari pekerjaan dikampus saja susahnya seperti ini, apalagi
mencari pekerjaan di dunia karir yang sesungguhnya. Persaingan lebih ketat, dan
beribu-ribu mahasiswa fresh graduate berlomba-lomba memasuki perusahaan benefit
yang hanya membutuhkan beberapa karyawan saja.
Tentu penyeleksian tidak hanya bergantung pada IPK (Indeks
Prestasi Akademik) yang kita dapatkan saja, tetapi pengalaman berorganisasi ikut
andil besar dalam peneleksian tersebut. Semakin banyak organisasi yang pernah
kita ikuti semakin menambah nilai plus untuk kita. Karna jika kita sudah
terbiasa berorganisasi, maka kita pasti sudah terbiasa untuk bekerja dalam satu
tim.
Walaupun kedengarannya tidak terlalu penting, tetapi itulah
point utama yang harus dimiliki para mahasiswa, yaitu mampu bekerja dalam satu
tim. Tidak banyak orang yang dapat bekerja sama dengan baik. Entah karna faktor
perbedaan visi misi, atau ketidak cocokan karakter satu sama lain. Itulah
mengapa mahasiswa dianjurkan untuk aktif berorganisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar